Rabu, 16 September 2009

Vitamin C 1000 mg

Akhir-akhir ini banyak sekali produk vitamin C 1000 mg yang konon dapat berfungsi sebagai antioksidan. Nah, bagaimana dengan vitamin E yang katanya juga dapat berfungsi sebagai antioksidan? Orangtua saya yang baru saja divonis menderita jantung koroner selalu rajin mengonsumsi vitamin C 1000 mg. pertanyaan kedua yang ingin saya tanyakan, apakah vitamin C 1000 mg itu benar-benar berfungsi untuk penyembuhan penyakit jantung koroner? Terima kasih.

Talitha-Yogyakarta

Dear Talitha,

Vitamin C memiliki peran dalam metabolisme kolesterol dengan meningkatkan laju pembuangan kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu (produk akhir kolesterol), meningkatkan kadar HDL (kolesterol yang ‘baik’), dan sebagai pencahar (meningkatkan pembuangan kotoran). Dengan demikian vitamin C akan menurunkan penyerapan kembali asam empedu dan pengubahannya menjadi kolesterol. Vitamin C berperan menjaga keseimbangan kolesterol dan trigliserida (keduanya adalah suatu jenis lemak dalam tubuh), sehingga jika kadar keduanya meningkat, vitamin C dapat menurunkan kadarnya. Sayang, hal ini hanya berlaku pada orang dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Di samping itu, vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen yang merupakan serabut kuat penyusun otot, kulit, termasuk juga pembuluh darah. Jadi, jelas bahwa kekurangan vitamin C akan melemahkan struktur pembuluh darah, jantung, dan otot jantung. Lebih jauh, kekurangan vitamin C menyebabkan kerusakan susunan sel pada dinding pembuluh darah arteri sehingga dapat terisi kolesterol dan menyebabkan aterosklerosis.

Mitos tentang tubuh hanya dapat menyimpan vitamin C dalam jumlah sedikit, sehingga konsumsi vitamin C dosis tinggi (misalnya 1000 mg ) hanya sia-sia, rasanya kurang tepat. Vitamin C disimpan dan dimanfaatkan tubuh secara fluktuasi (naik-turun), tergantung berapa banyak yang tubuh perlukan dan hal ini dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tubuh seseorang. Seyogyanya, untuk kesehatan vitamin C dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Umumnya, konsumsi yang berlebihan akan menimbulkan diare. Ini terjadi karena ada kelebihan vitamin C yang tidak diserap tubuh sehingga menuju usus halus. Selanjutnya, vitamin C yang terlarut di dalam usus halus akan menarik air di sekitar sel. Akibatnya, kotoran yang keluar jenuh oleh air (lembek) dan inilah yang disebut diare.

Sedangkan vitamin E, sebagai antioksidan yaitu dengan mencegah terjadinya oksidasi. Ketika dalam tubuh terbentuk kolesterol ‘jahat’ (LDL) akibat pola konsumsi makan yang buruk, LDL akan menembus dinding arteri dan menyumbat pembuluh darah setelah mengalami oksidasi. Hasil oksidasinya berupa radikal bebas. Jika oksidasi dicegah, LDL tidak akan mampu menembus arteri dan tidak akan membentuk plak yang dapat menyumbat arteri sehingga terjadi jantung koroner. Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika vitamin E dikatakan sebagai antioksidan yang mampu menghambat resiko munculnya penyakit jantung koroner. [Ita-dari berbagai sumber]

- 11 Februari 2009

Sumber :

http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/vitamin-c-1000mg/

17 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar